SEKS PRANIKAH (Sex Before Marriage)

1.Pengertian
Seks dalam bahasa Latin adalah sexus, yaitu merujuk pada alat kelamin. Seks hanya memiliki pengertian mengenai jenis kelamin, anatomi dan fisiologisnya, 

Hasil gambar untuk seks pranikah

Seks Pra nikah merupakan aktivitas seksual yang dilakukan tanpa mengindahkan nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat yang mengaturnya, yang dilakukan oleh remaja sebelum pernikahan sah menurut agama dan Negara.  

Sebagian besar remaja yang terjerumus pada perilaku seks pranikah merupakan akibat dari stimuli atau rangsangan melalui gambar-gambar porno, seringnya nonton film porno, dan stimuli melalui lingkungan pergaulan misalnya seorang teman yang menceritakan pengalaman seksualitasnya

2.Bentuk-Bentuk Perilaku Seks
Bentuk perilaku seksual adalah tingkat perilaku yang dilakukan pasangan lawan jenis dan bentuk perilaku disusun berdasarkan adanya ukuran kepuasan seksual.  

a.Bergandengan tangan adalah perilaku seksual mereka hanya terbatas pada pergi berdua/bersama dan saling berpegangan tangan. Bergandengan tangan termasuk sebagai perilaku seks pra-nikah karena adanya kontak fisik secara langsung antara dua orang lawan jenis yang didasari dengan rasa suka atau cinta.  

b.Berciuman didefinisikan sebagai suatu tindakan saling menempelkan bibir ke pipi atau bibir ke bibir, sampai saling menempelkan lidah sehingga dapat menimbulkan rangsangan seksual antara keduanya.  

c.Bercumbu adalah tindakan yang sudah dianggap rawan yang cenderung menyebabkan suatu rangsangan akan melakukan hubungan seksual (senggama) dimana pasangan ini sudah memegang atau meremas payudara, baik melalui pakaian atau secara langsung juga saling menempelkan alat kelamin tapi belum melakukan hubungan seksual atau bersenggama secara langsung.  

d.Bersenggama yaitu melakukan hubungan seksual, atau terjadi kontak seksual. Bersenggama mempunyai arti bahwa sudah memasukkan alat kelamin laki-laki ke dalam alat kelamin perempuan.
 
e.Berpelukan Perilaku seksual berpelukan akan membuat jantung berdegup lebih cepat dan menimbulkan rangsangan seksual pada individu

f.Meraba bagian tubuh yang sensitif Merupakan kegiatan meraba atau memegang bagian tubuh yang sensitif seperti payudara, vagina dan penis

g.Oral-Genital Sex adalah hubungan oral sex merupakan rangsangan dengan mulut pada organ sex ayng pada laki-laki adalah ketika seseorang mengunakan bibir, mulut dan lidahnya pada penis dan sekitarnya, sedangkan pada wanita melibatkan bagian disekitar vulva yaitu labia, klitoris dan bagian dalam vagina dari masing-masing individu tanpa melakukan penetrasi. Tipe hubungan seksual model, oral-genital sex ini merupakan alternatif aktifitas seksual yang dianggap cukup aman oleh remaja

3.Faktor-Faktor yang mempengaruhi Seks Pranikah

Faktor-faktor internal yang menyebabkan terjadinya perilaku seks pranikah antara lain:

a.Meningkatnya libido seksualitas, dimana menurut Freud bahwa energi-energi seksual berkaitan erat dengan kematangan fisik.  

b.Proses kematangan organ tubuh yang menyangkut perkembangan fisik maupun kematangan organ-organ seksual dikendalikan oleh kelenjar endokrin yang terletak pada dasar otak. Kelenjar pituari ini menghasilkan dua hormon, yaitu hormon pertumbuhan yang mempengaruhi ukuran dan bentuk fisik tubuh individu, dan hormon gonadotropik yang merangsang kelenjar gonad (kelenjar seks) menjadi lebih aktif sehingga menimbulkan rangsangan-rangsangan seksual. 

c.Kualitas diri pribadi seperti kurangnya kontrol diri atau pengendalian diri, motivasi kesenangan, pengalaman emosional yang kurang sehat, terhambatnya perkembangan hati nurani yang agamis, ketidakmampuan mempergunakan waktu luang dengan baik.


Faktor-faktor eksternal yang menjadi penyebab terjadinya perilaku seks pranikah antara lain:  

a.Kurangnya informasi tentang seks yang benar dan jelas.  

b.Hubungan percintaan yaitu persepsi yang salah dalam mengartikan suatu perasaan dan hubungan dalam berpacaran. 

c.Jauh dari orang tua, akhirnya pelajar merasa mempunyai kelonggaran dan kebebasan dalam bertingkah laku.  

d.Media masa yaitu mudahnya akses informasi dari majalah internet, dll.  

e.Kualitas religiusitas (keimanan) diri pelajar itu sendiri. 

f.Kematangan biologis yang berkaitan dengan pengendalian dan kontrol diri.


4.Dampak Seks Pranikah
Perilaku seksual pranikah dapat menimbulkan berbagai dampak negatif pada remaja, diantaranya sebagai berikut:  

a.Dampak psikologis  
Dampak psikologis dari perilaku seksual pranikah pada remaja diantaranya perasaan marah, takut, cemas, depresi, rendah diri, bersalah dan berdosa. 

b.Dampak Fisiologis  
Dampak fisiologis dari perilaku seksual pranikah tersebut diantaranya dapat menimbulkan kehamilan tidak diinginkan dan aborsi.  

c.Dampak sosial  
Dampak sosial yang timbul akibat perilaku seksual yang dilakukan sebelum saatnya antara lain dikucilkan, putus sekolah pada remaja perempuan yanghamil, dan perubahan peran menjadi ibu. Belum lagi tekanan dari masyarakat yang mencela dan menolak keadaan tersebut. 

d.Dampak fisik  
Dampak fisik lainnya sendiri menurut Sarwono adalah berkembangnya penyakit menular seksual di kalangan remaja, dengan frekuensi penderita penyakit menular seksual (PMS) yang tertinggi antara usia 15-24 tahun. Infeksi penyakit menular seksual dapat menyebabkan kemandulan dan rasa sakit kronis serta meningkatkan risiko terkena PMS dan HIV/AIDS.

Bukan hanya itu saja kondisi psikologis akibat dari perilaku seks pranikah, pada sebagian pelajar lain dampaknya bisa cukup serius, seperti ketegangan mental dan kebingunan untuk menghadapi segala kemungkinan resiko yang akan terjadi, perasaan seperti itu akan timbul pada diri remaja jika remaja menyesali perbuatan yang sudah dilakukannya.  

Kehamilan remaja, pengguguran kandungan (aborsi), terputusnya sekolah, perkawinan di usia muda, perceraian, penyakit kelamin, penyalahgunaan obat merupakan akibat buruk petualangan cinta dan seks yang salah saat remaja masih sebagai seorang pelajar. Akibatnya, masa depan mereka yang penuh harapan hancur berantakan karena masalah cinta dan seks. Untuk itulah, pendidikan seks bagi remaja SMP dan SMA sebaiknya diberikan agar mereka sadar bagaimana menjaga organ reproduksinya tetap sehat dan mereka mempunyai pengetahuan tentang seks yang benar.  

Resiko - resiko yang menyangkut kesehatan bagi para pelaku hubungan seksual dini meliputi trauma seksual, meningkatnya pertumbuhan kanker servix (leher rahim), terkena penyakit menular seksual dan juga kehamilan di usia muda.




Komentar

Postingan Populer